Life Update

20.52

Hmm, mulai darimana?

Sebentar, assalamualaykum semuanya. akhirnya bisa balik lagi ke laman blog pribadiku setelah 1,5 tahun (?). Jujur sudah lama sekali ingin kembali aktif menulis di blog ini tapi baru kesampaian sekarang. Mulai dari hamil sampai anakku sudah menginjak 1 tahun 3 bulan, mulai sebelum pandemi sampai sekarang pandemi masih berlangsung. Banyak yang sudah dilewati, terutama fase menuju status menjadi ibu. Mungkin pada post kali ini aku hanya ingin menggambarkan secara general apa yang telah terjadi, pengalaman menjadi ibu baru mungkin.

Mari kita mulai ketika aku hamil. Aku mengandung anak pertamaku pada usia 26 tahun, di usia pernikahan yg menginjak 3 bulan. Bingung, senang, khawatir, kagum, rasanya campur jadi satu. Excited sekali kalau mau ketemu obgyn untuk memeriksaakan kandunganku waktu itu, mungkin trimester satu dan dua aku ke obgyn bisa 2 kali dalam sebulan, dan pada trimester akhir aku bisa mengunjungi dokter seminggu sekali. Rasanya ajaib, ada makhluk kecil yang tumbuh bersamaku, yang dari awal sangat bergantung. Allaah tuh keren ya, kuasaNya luar biasa sekali, menitipkan makhluk kecil ke makhluk yang lemah. Masa kehamilanku cukup membahagiakan, suami alhamdulillaah mengerti, keluarga support, lingkungan tinggal yang harmonis. Semua sempurna..



Sampai pada kelahiran anak pertamaku, pandemi baru saja dimulai. Aturan rumah sakit dimana tempat aku bersalin diperketat demi menjaga keselamatan bersama, aturan di komplek aku tinggal juga menerapkan hal yang sama. Dunia ketika itu rasanya tiba-tiba menarik rem kendalinya, semua terasa melambat dan serba terbatas. Anak pertamaku lahir tepat adzan maghrib berkumandang, setelah 6 jam kontraksi. Sakit luar biasa, bahagianya pun luar biasa. Anak kecil ini mulai tidur disampingku; 24/7 tanpa henti, sepenuhnya bergantung kepadaku. Satu yang aku rasakan keika memiliki Nada; anak pertamaku, betapa orang tua itu sangat tulus memberikan apapun kepada anaknya.Teringat ketika Nada beberapa bulan tidak naik berat badan, ataupun sedang diare, ataupun sekedar demam karena sedang tumbuh gigi. Begadang semalaman, mencoba segala hal, khawatir tapi harus tetap berpikir waras. Ketika menjadi orang tua, dunia kita bukan milik kita sendiri lagi, tapi juga milik anak. 


Membersamai Nada banyak cerita dan pengalaman yang sanggup aku ingat sampai hal se-detail mungkin. Kadang ada rasa capek, kesal, tapi tak apa toh rasa bahagia kami berlipat ganda. Semuanya tidak akan berlangsung lama, masa masa inilah  yang nantinya akan aku dan suamiku ingat selalu di hari tua kami nanti, di hari anak-anak kami tumbuh menjadi manusia yang mandiri. Mungkin segini dulu yang bisa aku ceritakan, di lain kesempatan mungkin akan aku bagikan lagi pengalamanku menjadi orang tua, atau menjadi diriku sebagai person. 

so, see you!

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.